Senin, 17 November 2008

Delapan Cara Mengikat Karyawan

Eksekutif.com - Jakarta, Langkah-langkah sederhana yang dapat mengentalkan kesetiaan dan kerjasama di tempat kerja. Semua orang ingin merasakan mendapat pengakuan dan penghargaan di tempat kerja. Apapun pekerjaannya. Kata kuncinya di sini adalah merasakan. Memang, pekerjaan profosional seharusnya bisa mengatasi tendensinya untuk merasakan sesuatu (emosi) dan fokus pada bagaimana bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Namun, jika seseorang pimpinan bisa dipercaya dan disenangi oleh pegawainya, maka para pegawai itu akan memberi usaha yang lebih. Artinya, yang tak sekedar melaksanakan tugasnya. Merekapun bersedia untuk setia kepada perusahaan karena ikatan emosionalnya dengan pimpinan itu.

Untuk membangun perasaan seperti itu pada bawahan memang bukanlah urusan mudah. Diperlukan rapport (kedekatan hubungan) yang terbentuk dari proses komunikasi verbal maupun nonverbal, yang mana semua itu merupakan bagian dari sifat-sifat kepemimpinan. Kualitas dan keterampilan macam inilah yang menjadi prioritas bagi program pendidikan dan latihan banyak perusahaan. Sebab hasilnya adalah meningkatnya produktivitas. Dengan rapport itu seorang pimpinan menjadi semakin kredibel dan lebih mudah untuk dipercaya.

8 Cara guna membangun hubungan baik, kesetiaan, dan rapport ditempat kerja:
• Cara Berdiri: Perhatikan posisi dan cara berdiri Anda ketika sedang berbicara. Kaum pria condong berdiri berdampingan ketika sedang saling berbicara. Kaum wanita lebih senang saling berhadapan.
• Pusatkan Perhatian ke DIA: Tiap kali anda berbicara maka lampu sorot beralih dari dia (lawan bicara Anda) ke Anda sendiri. Jangan biarkan ini berlangsung lama.
• Jangan Menyentuh Diri Sendiri: Tangan jangan ke mana-mana kalau sedang berbicara. Jangan bermain-main dengan rambut Anda atau meraba-raba perhiasan atau asesori yang sedang Anda pakai.
• Senyumlah Selagi Berbicara: Memberi senyum selagi mendengarkan itu hal biasa.
• Ikuti Bahasa Tubuh Lawan Bicara: Jika dilakukan dengan alami dan hati-hati, mengikuti gerak-gerik lawan bicara termasuk cara efektif untuk berkomunikasi. Misalnya, jika mereka duduknya sambil bersender, maka Anda disarankan untuk juga menyender duduknya.

• Bicara 20% Mendengar 20 %: Biarkan lawan bicara Anda Berbicara mengenai dirinya sendiri....■

Artikel ini dikutip dari Eksekutif.com
Sumber: The Rules Have Changed: American Business Strategies in a Brave New World, Phyllis Davis, Entrepreneur Publications, 2002.

Tidak ada komentar: